Minggu, 25 Januari 2009


Alur Cerita

Sebagai guru, anda harus benar-benar memahami jalannya cerita dari satu adegan ke adegan berikutnya, sehingga dapat memberikan pengarahan yang benar kepada anak-anak.

Waktu

Alokasi waktu harus diatur dengan baik untuk setiap adegan, agar setiap adegan tidak menyerap waktu terlalu banyak. Untuk itu koordinasikan dengan seksi acara agar anda memiliki kejelasan waktu yang disediakan oleh panitia untuk pementasan drama tsb. Jika ternyata drama tsb. terlalu panjang, anda dapat memotongnya sesuai waktu yang disediakan panitia.

Penokohan

Pilihlah anak-anak yang memiliki kemampuan (menghafal dan berakting) dan keberanian untuk menjadi pemeran utama, yang harus mengucapkan dialog. Namun demikian anda jangan mengabaikan anak anak yang pemalu. Mereka tetap dapat diikutsertakan dalam drama sebagai pemeran pembantu atau figuran yang tidak perlu mengucapkan banyak kata-kata.

Setting Panggung

Penataan panggung ini dapat disesuaikan dengan besarnya pangguna Untuk panggung yang besar dan luas, maka bisa ditata sedemikian rupa sesuai dengan adegan-adegan dalam naskah (dua atau tiga latar belakang). Namun untuk panggung yang tidak besar, pangguna dapat ditata dalam tiap babak. Untuk model seperti ini harus ada petugas khusus yang dapat mengosongkan dan menata perlengkapan yang diperlukan dengan cepat untuk adegan berikutnya.

Kostum Pemain

Sedapat mungkin sediakan kostum yang sesuai dengan cerita untuk menambah semarak pementasan cerita. Kostum dapat dibuat sendiri dengan cara melipat kain menjadi dua, lalu diberi lobang secukupnya di tengah agar kepala bisa masuk. Jahitlah bagian bawah lengan dan samping kiri kanannya. Guntinglah kain untuk ikat pinggang dengan lebar 7 cm dan panjang 120 cm. Dan buatlah kerudung untuk laki-laki dan untuk perempuan. Untuk malaikat gunakan kain putih, untuk laki-laki gunakan kain bergaris, untuk perempuan gunakan kain polos berwarna muda. Agar lebih jelas lihat pada Buku Pintar Sekolah Minggu I, terbitan Yayasan Gandum Mas, halaman 141.

Musik Pengiring

Iringan musik dapat digunakan untuk mendukung suasana dalam setiap adegan dan setiap babak. Untuk itu persiapkan musik pengiring yang sesuai dengan semangat setiap adegan. Untuk suasana gembira gunakanlah musik yang riang. Untuk suasana yang syahdu gunakan alunan musik yang lembut. Apabila tidak ada musik pengiring, anda dapat meminta beberapa anak untuk menyanyikan beberapa lagu pujian yang lembut untuk mengiringi pergantian tiap-tiap babak dalam drama.

Lighting

Lighting juga dapat digunakan untuk mendukung suasana. Anda bisa menggunakan spot light dengan aneka warna. Namun apabila tidak ada spot light, anda dapat menggunakan bolam aneka warna yang ditata sedemikian rupa, sehingga anda dapat mengatur warna lampu yang diinginkan dalam setiap babak. Tentunya harus ada seorang operator yang mengatur hal ini. Namun demikian drama tetap bisa dilangsungkan dengan lampu yang ada, kemudian pada saat pergantian antar babak, lampu di atas panggung dimatikan.

Sound System

Sediakan sound system yang memadai, dan beberapa mikrofon di panggung agar anak tidak perlu berteriak dalam mengucapkan dialognya. Salah satu cara yang bagus untuk menghindarkan masalah sound system atau anak lupa dialognya adalah: a. Dengan merekam terlebih dahulu semua dialog dan musik latar belakang drama ini Pada waktu pementasan para pemain hanya mengikuti dan melakukan gerakannya saja. b. Dialog drama dibacakan orang lain di belakag panggung, atau dengan narator. sehingga pemain drama hanya melakukan gerakan pantomim sesuai dengan cerita tersebut.

Latihan

Usahakan latihan sebanyak mungkin agar anak semakin mahir dalam melakukannya (jangan kuatir bahwa anak akan bosan latihan, karena anak suka mengulang-ulang adegan, khususnya jika mereka senang dengan ceritanya). Dalam latihan yang perlu diperhatikan:

- latihan menghafal naskah dan urutan-urutan adegan
- latihan suara, khususnya intonasi suara
- latihan ekspresi wajah dan sikap
- latihan akting adegan yang sulit-sulit

Pada awal latihan sebaiknya ada guru yang memberikan contoh lebih dahulu, selanjutnya anak menirukannya. Pada akhir latihan adakan gladi resik, di tempat yang sesungguhnya, termasuk dengan kostumnya dan sound systemnya supaya anak tidak canggung pada waktu pementasan.

Pada saat pementasannya, pastikan anak-anak tidak tegang (jika guru tegang kemungkinan anak akan ikut tegang). Berikan waktu persiapan extra supaya tidak terburu-buru, khususnya dalam mendandani anak dan memakaikan kostumnya. Akan lebih baik jika anak sudah siap 10-15 menit sebelum pementasan. Jika pada pementasan anak lupa dialog/lupa urutan adegan, maka berikan kata-kata bantuan dari belakang untuk menolongnya mengingat apa yang harus dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar